Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka Semua Mata Pelajaran
Scroll Kebawah Untuk Mengambil File Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Perangkat Kurikulum Merdeka Bahasa Indonesia, Perangkat Kurikulum Merdeka Matematika, Perangkat Kurikulum Merdeka Bahasa Inggris, Perangkat Kurikulum Merdeka Bahasa Arab, Perangkat Kurikulum Merdeka IPS Perangkat Kurikulum Merdeka IPA Perangkat Al Quran Hadist Kurikulum Merdeka Perangkat SKI Kurikulum Merdeka perangkat Kurikulum Merdeka PPKn Perangkat Kurikulum Merdeka Seni budaya Perangkat Fiqih Kurikulum Merdeka Perangkat Akidah Akhlak Kurikulum Merdeka Perangkat PAI Kurikulum Merdeka Perangkat Kurikulum Merdeka Prakarya Perangkat Kurikulum Merdeka PJOK.
Perangkat Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka Perangkat Matematika Kurikulum Merdeka Perangkat Bahasa Inggris Kurikulum Merdeka Perangkat Bahasa Arab Kurikulum Merdeka Perangkat IPS Kurikulum Merdeka Perangkat IPA Kurikulum Merdeka Perangkat Al Quran Hadist Kurikulum Merdeka Perangkat SKI perangkat PPKn Kurikulum Merdeka Perangkat Seni budaya Kurikulum Merdeka Perangkat Fiqih Kurikulum Merdeka Perangkat Akidah Akhlak Kurikulum Merdeka Perangkat PAI Kurikulum Merdeka Perangkat Prakarya Kurikulum Merdeka Perangkat PJOK Kurikulum Merdeka.
Pengantar
Kurikulum Independen memungkinkan guru untuk memilih metode pengajaran yang berbeda agar sesuai dengan kebutuhan siswa mereka. Dengan cara ini, siswa dapat memperoleh hasil maksimal dari pendidikan mereka dengan mengeksplorasi berbagai konsep dan keterampilan.
Pemerintah telah menetapkan beberapa tema yang dapat digunakan sekolah untuk membantu siswa mencapai tujuan mereka. Tema-tema ini tidak terfokus untuk membuat siswa mempelajari informasi spesifik, sehingga proyek tidak terkait dengan materi pelajaran.
Perubahan kebijakan pendidikan, termasuk kurikulum, membutuhkan waktu untuk diterapkan. Pemerintah memberikan kesempatan kepada pendidik dan satuan pendidikan untuk belajar mengimplementasikan Kurikulum Mandiri sesuai dengan kesiapannya masing-masing, dan semakin mahir maka semakin mahir menggunakannya.
Tahapan pelaksanaan Kurikulum Mandiri bukanlah aturan yang ditetapkan pemerintah. Tahapan ini dirancang untuk membantu pendidik dan satuan pendidikan menetapkan target implementasi kurikulum. Kesiapan pendidik dan satuan pendidikan berbeda-beda, maka tahapan ini dirancang agar setiap pendidik dapat berusaha mengimplementasikan Kurikulum Mandiri dengan percaya diri. Kepercayaan diri yang dimaksud adalah keyakinan bahwa pendidik dapat terus belajar dan mengembangkan kemampuannya untuk melakukan yang terbaik dalam mengimplementasikan kurikulum, dan yang lebih penting dalam mendidik. Kemampuan untuk terus belajar merupakan modal penting bagi pendidik.
Tahapan ini dikembangkan sebagai langkah atau proses pembelajaran untuk melakukan perubahan praktik pembelajaran dan penilaian yang perlu dilakukan oleh pendidik ketika menggunakan Kurikulum Mandiri. Pendidik dapat mengimplementasikan Kurikulum Mandiri pada tahapan yang berbeda, namun secara filosofis setiap tahapan dirancang agar pendidik tetap mengacu pada prinsip pembelajaran dan penilaian (Prinsip Pembelajaran dan Prinsip Penilaian dapat dipelajari dalam Panduan Pembelajaran dan Penilaian). Misalnya, belajar sesuai tahapan pencapaian siswa merupakan praktik yang sangat dianjurkan. Namun, implementasinya tidak harus langsung dalam pembelajaran berdiferensiasi. Pendidik yang belum percaya diri menerapkannya dapat mulai mempraktekkan dengan menerapkan tahap yang paling sederhana yaitu dengan melakukan penilaian di awal pembelajaran kemudian menjadi lebih peka terhadap kebutuhan belajar siswa yang berbeda-beda.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam penerapan kurikulum mandiri adalah memastikan bahwa kurikulum tersebut mengikuti prinsip-prinsip desain kurikulum yang didasarkan pada filosofi Kebebasan Belajar. Ini akan membantu siswa belajar dan mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka dengan cara yang disesuaikan dengan mereka. Ada beberapa tahapan berbeda yang dapat digunakan pendidik saat menerapkan kurikulum mandiri. Ini berarti bahwa kurikulum dapat disesuaikan dengan kelompok siswa yang berbeda, tergantung pada kemampuan dan minat mereka.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
- Tahapan ini bukanlah suatu ketetapan yang baku atau terstandarisasi. Satuan pendidikan dan/atau pemerintah daerah dapat mengembangkan tahapan implementasi yang lebih sesuai dengan kondisi dan kekhasan masing-masing.
- Setiap pendidik dan satuan pendidikan memiliki kapasitas dan kesiapan yang beragam, sehingga dapat mulai mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahap yang berbeda-beda, serta beranjak ke tahap berikutnya dengan kecepatan yang berbeda-beda pula.
- Tahapan ini digunakan sebagai bahan refleksi diri tentang kesiapan pendidik dan/atau satuan pendidikan sehingga tidak digunakan sebagai alat/instrumen untuk mengukur kinerja pendidik dan/atau satuan pendidikan yang membawa dampak pada karier atau kesejahteraan mereka.
- Implementasi sesuai tahap yang disepakati bersama tidak sepatutnya memberikan dampak apapun terhadap pendidik dan satuan pendidikan. Oleh karena itu tahapan ini bukanlah alat untuk membanding-bandingkan kualitas satuan pendidikan dan/atau pendidik.
- Pimpinan serta pemerintah mendukung proses refleksi diri pendidik dan satuan pendidikan sehingga tidak mengarahkan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahap tertentu
- Tahapan ini digunakan sebagai bahan diskusi antar pendidik dalam satuan pendidikan dan dalam komunitas belajar di mana pendidik menjadi bagiannya. Diskusi tersebut membahas hal-hal apa yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai tahap masing-masing.
- Pimpinan satuan pendidikan serta pemerintah daerah perlu mendukung pendidik dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sesuai dengan tahap kesiapan pendidik, serta memberikan dukungan agar berangsur-angsur pendidik meningkatkan tahap implementasinya.